"TEKNOLOGI ADALAH KARYA TERBESAR YANG KITA HADIAHKAN BAGI GENERASI MENDATANG"

Selasa, 12 Mei 2015




MEWUJUDKAN PRAJURIT BERPRESTASI
KODAM IX/UDAYANA

“ Prestasi adalah apa yang mampu anda lakukan. Motivasi menentukan apa yang anda lakukan. Sikap menentukan seberapa baik anda melakukannya”
”Lois Holtz”

Oleh : Kolonel Arm Wing Handoko, S.T


Kata ” prestasi ” dalam kamus umum bahasa Indonesia diartikan sebagai hasil yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau yang sudah diusahakan. Prestasi juga dapat diartikan sebagai perasaan yang menyenangkan yang diterima seseorang atas keberhasilannya dalam bidang-bidang tertentu sehingga baik yang menerima maupun yang memberi sama-sama merasakan kebahagiaan dan pengakuan atas keberhasilan tesebut. Seseorang dianggap berprestasi , jika dia telah meraih sesuatu dari apa yang telah diusahakannya, baik melalui belajar, bekerja, berolahraga dan sebagainya. Prestasi tersebut merupakan wujud nyata dari optimalisasi pengembangan potensi diri. Sudah tentu prestasi dapat diraih setelah seseorang mengerahkan daya dan upaya, baik mencakup kemampuan intelektual, emosional, spiritual dan ketahanan diri dalam bidang kehidupan.


Sedangkan Prajurit berprestasi adalah prajurit  yang dianggap sukses dalam bidang tertentu, karena pada kenyataannya ia memiliki kelebihan yang tidak dapat dimiliki oleh orang lain. Patut dipahami bahwa prestasi datang dari usaha yang keras yang dilakukan oleh orang berprestasi, untuk itu kita harus mengetahui dan sering membaca kisah-kisah perjalanan hidup orang-orang yang berprestasi, seperti atlet, ilmuan dan lainnya. Banyak orang yang menghubungkan prestasi dengan berbagai penghargaan. Sesungguhnya penghargaan hanya merupakan simbol pengakuan masyarakat terhadap suatu prestasi. Penghargaan semacam itu bentuknya bermacam-macam. Dalam lingkungan TNI   sesuai dengan UU no. 34/2004 pasal 44 (1) yaitu setiap prajurit yang mempertaruhkan jiwa dan raga secara langsung untuk negara harus diberikan penghargaan luar biasa . Adapun bentuk  penghargaan yang diberikan antara lain, pengendalian situasi dan pencegahan pembakaran gereja saat kerusuhan terjadi di Temanggung, bantuan terhadap korban bencana erupsi Gunung Kelud, keberhasilan merebut senjata dalam kontak senjata dengan kelompok radikal, bantuan kepada kepolisian atas pengungkapan kasus pembunuhan.Kemudian dedikasi tinggi prajurit yang bertugas di desa paling ujung barat Pulau Jawa, dan keberhasilan prajurit atas terciptanya anti jammer, alat pengendali senjata jarak jauh, pemicu ledakan sistem ganda, dan pemicu ledakan sistem remote yang banyak membantu terwujudnya kemandirian teknologi TNI AD.

Oleh karenSelain itu a itu menjadi pribadi yang berprestasi merupakan harapan bagi semua orang. Pribadi yang berprestasi berarti unggul dalam hubungan vertikal maupun horizontal. Pribadi yang berprestasi memiliki sifat-sifat yang terpuji yang bisa diteladani oleh orang lain. Setiap langkah dan tindakan yang diambil selalu dipikirkan terlebih dahulu agar dirinya bermanfaat bagi orang lain. Orang yang berprestasi tidak akan melakukan hal-hal yang tidak pantas dan memalukan apalagi merugikan orang lain atau pihak lain. Untuk berprestasi seseorang harus mempunyai kompetensi diri yang dapat mengarahkan, mengelola dan mengendalikan kehidupan.




Dari uraian diatas  maka  upaya yang harus dilakukan seorang prajurit untuk dapat mewujudkan suatu prestasi adalah sebagai berikut : 
a.         Mempunyai potensi diri .    Potensi diri adalah daya, kekuatan atau kemampuan seseorang yang dimiliki yang memungkinkan dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang aktual.            Sedangkan Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan. Ada dua hal yang penting dalam diri manusia untuk dapat berprestasi yaitu potensi dan motivasi diri. Potensi diri atau kemampuan diri setiap saat bisa ditambah dan ditingkatkan. Potensi diri semakin lama semakin tinggi sejalan proses pembelajaran dan pengalaman. Potensi diri baru dapat berubah menjadi karya atau prestasi jika ada motivasi.
b.         Seorang prajurit harus mampu menyikapi perubahan secara positif.           Keadaan setiap saat akan mengalami perubahan baik itu positif maupun perubahannegatif. Perubahan yang terjadi perlu kita sikapi, maka untuk mencapai prestasi perlu:
            1)         Mampu mengantisipasi terhadap perubahan Di era globalisasi dan reformasi saat ini yang namanya perubahan terjadi secra tiba-tiba tanpa memberi tahu lebih dahulu dan frekuensinya sangat cepat. Untuk itu kita harus tanggap terhadap perubahan itu, sehingga prestasi yang diharapkan akan terwujud.
2)         Mampu mengambil manfaat dari setiap perubahan yang terjadi Di depan sudah diuraikan bahwa setiap perubahan membawa dampak. Apabila perubahan itu diambil sisi positifnya sebetulnya sangat bermanfaat bagi peningkatan prestasi seseorang. Seseorang dapat belajar dari perubahan-perubahan tersebut sehingga dapat mengambil kelebihan dari perubahan itu.
3)         Menyadari bahwa setiap perubahan akan membawa perubahan positif maupun negatif Perubahan apapun pasti ada sisi positif dan negatifnya. Dalam perubahan pasti ada yang diuntungkan dan ada yang dirugikan, ada yang senang dan ada yang tidak senang. Kita harus menyadari bahwa perubahan apapun apa itu perubahan terhadap peraturan atau pemerintahan serta pergantian pimpinan berakibat tidak menguntungkan semua orang dan juga perubahan juga tidak merugikan semua orang. Itu untuk memacu kita untuk berprestasi harus menyikapi perubahan secara positif. Orang untuk menuju prestasi harus berpikir positif terhadap perubahan apapun.
4)         Menyikapi bahwa perubahan yang terjadi merupakan hal yang terbaik Orang tidak mengetahui rahasia Tuhan, tetapi apabila berpikir yang positif terhadap semua perubahan akan membawa kita untuk maju dan berprestasi.

c.         Memiliki pengendalian diri yang kuat.     Dalam mewujudkan prestasi seseorang harus memiliki pengendalian diri yang kuat. Pelaksanaan pengendalian diri dapat dilakukan dalam bentuk:

  1)    Mampu berpikir dengan kepala dingin.
  2)    Berpikir sebelum bertindak.
  3)    Mampu menyadari kelemahan diri sendiri.
  4)    Menghargai prestasi orang lain.
  5)    Mampu mengontrol perbuatan.
  6)    Mampu mengendalikan nafsu.
  7)    Mampu meredam rasa iri hati.
  8)    Mampu mengalahkan godaan.
  9)    Mampu menghilangkan rasa malas.
10)    Mampu mengendalikan kekecewaan.
d.         Menampilkan etos kerja yang tinggi. Yang termasuk etos kerja yang tinggi adalah:
1)    Menentukan target yang menantang. Target yang asal-asalan dan mencari enaknya dalam kegiatan bukan merupakan ciri orang yang berprestasi. Kalau kita menentukan target yang menantang akan membuat diri kita berusaha keras agar prestasi dapat memuaskan.
2)    Melaksanakan suatu pekerjaan tidak setengah-setengah. Bekerja asal kerja atau setengah-setengah tidak akan menghasil prestasi yang maksimal. Setiap tugas atau kerja harus diselesaikan secara tuntas.
3)    Mengoptimalkan potensi diri. Potensi diri atau kemampuan seseorang harus digunakan secara maksimal agar prestasi yang diharapkan dapat diwujudkan.
4)    Tidak putus asa Putus asa merupakan penyakit hati. Panyakit ini apabila menjangkiti kita maka target yang diharapkan tidak akan tercapai, sebab ada sedikit kesulitan sudah tidak mau melanjutkan.
5)    Pandai menghargai dan mengatur waktu. Setiap orang diberi waktu yang sama artinya siapapun oleh Tuhan diberi waktu satu hari 24 jam. Tetapi hanya orang yang dapat mengatur dan memanfaatkan waktu dengan tepat yang dapat berprestasi dalam hidupnya.
6)    Memiliki disiplin yang tinggi. Tidak ada keberhasilan tanpa disiplin yang tinggi, tidak ada satu pun orang yang sukses tanpa disiplin yang tinggi, tidak ada satu pun aturan yang bisa dilaksanakan dengan baik tanpa disiplin yang tinggi. Jadi disiplin merupakan kunci sukses seseorang.
7)    Memiliki perencanaan yang matang. Dalam mewujudkan prestasi perencanaan sangatlah penting. Jika perencanaan dilaksanakan dengan baik maka separuh kegiatan telah dilaksanakan dengan baik sehingga potensi untuk sukses sangat tinggi.
8)    Berani mengambil risiko. Salah satu orang yang berprestasi adalah berani mengambil risiko, tidak takut gagal, dan berani bertanggung jawab dengan langkah yang diambil. Berani mengambil risiko bukan berarti tidak ada perhitungan dan prediksi dalam mencapai prestasi.
9)    Memiliki prinsip dan pendirian yang kuat. Prinsip ini dapat mengantisipasi perubahan sehingga kredibilitas pribadi menjadi tidak mudah goyang oleh pengaruh yang negatif.
Akhirnya untuk mewujudkan prajurit yang berprestasi dapat disimpulkan, bahwa diperlukan beberapa upaya internal dalam diri sendiri seperti peningkatan potensi diri, pengendalian diri dan etos kerja yang tinggi disamping faktor eksternal sebagai penunjang seperti, dukungan Satuan maupun keluarga.
Demikian tulisan tentang mewujudkan prajurit yang berprestasi yang dapat penulis tuangkan sebagai sumbangan pemikiran bagi TNI -AD. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan essay ini, sehingga koreksi dan arahan yang membangun sangat dibutuhkan guna mendukung perbaikan ke depan
               
                                                             Denpasar, Mei 2015
                                                                  Kepala Infolahtadam IX/Udayana


Wing Handoko, S.T
Kolonel Arm NRP 31273

Tidak ada komentar:

Posting Komentar