Ka Infolahtadam IX/ Udayana Bapak Letnan Kolonel Infanteri P. Aritonang, S.Ip, memberikan pengarahan Kepada seluruh anggotanya di Aula Komputer Infolahtadam IX/ Udayana. Pengarahan ini diberikan setelah melaksanakan Rakornis Di Disinfolahta Angkatan Darat Mabesad Jakarta. (Rabu, 20/7).
Dalam pengarahan tersebut disampaikan: Dengan sangat pesatnya perkembangan Informasi Teknologi dan Comunikasi (ITC) sekarang ini, keberadaan Infolahta nampaknya sangat diperlukan di TNI Angkatan Darat, hasil kinerjanya sangat dibutuhkan oleh satuan. Untuk memenuhi tuntutan itu, Infolahta masih menbghadapi beberapa kendala seperti SDM masih kurang, perangkat keras (hard ware) peralatan elektronik yang berkaitan dengan ke Infolahtaan berkembangnya sangat pesat, perangkat lunak (soft ware) program- program Aplikasi masih terlambat kita buat, ini terjadi karena keterbatasan SDM. Hambatan- hambatan tersebut kalau tidak mampu kita atasi, Infolahta akan semakin mundur bukan semakin maju, dan kita akan ditinggalkan oleh teknologi tersebut. Informasi dari atas kebawah banyak yang tidak sampai (kurang sosialisasi), contoh :Korem- korem yang merupakan bawahan Kodam, ada juga Infolahtanya dalam bentuk Infolahtarem dan ada pejabatnya Kapten senior, jarang bahkan belum pernah komunikasi ke Infolahta Kodam, disamping itu orang- orang yang mengawaki Infolahta dan mengerti dalam mangerjakan ke Infolahtaan jarang bahkan tidak menularkan ilmunya kepada para anggota di satuannya. Kini jaringan informasi Infolahta yang harus on line ada 3 (tiga), yaitu : 1. Jaringan SIMAK- BMN, 2. Jaringan Laporan Personil Satuan, dan 3. Jaringan Ins- 2/ Kasad. Kenyataannya jalur- jalur jaringan tersebut tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya, sehingga banyak laporan- laporan Satuan menjadi terlambat.
Dengan kenyataan adanya hambatan- hambatan kinerja kita seperti diatas, kita semua harus ada komunikasi untuk bekerja sesuai tugas- tugas, wewenang, tanggungjawab masing- masing, bila belum mengerti, belajar kepada yang sudah tahu, dan yang sudah tahu harus mau menularkan ilmunya. Bila ini dilakukan pekerjaan seberat apapun pasti bisa dilaksanakan. Kita harus cari tahu, laporan- laporan dari satuan bawah yang terlambat harus diminta dengan cara apapun agar kinerja kita tidak menjadi terlambat. Ke satuan atas, kita harus pro aktif cari informasi, tugas- tugas atau program- program apa yang belum sampai kepada kita, yang penting kita mau bekerja, misalnya orangnya pintar tetapi tidak ada kemauan untuk bekerja ini berarti sama dengan gagal dalam penyelesaian tugas- tugasnya.
Tugas- tugas dalam organisasi tetap seperti yang tercantum dalam Orgas, namun staf- staf lainnya yang kebetulan operator- operatornya di Seksi- seksi lain, harus/ wajib membantu staf lain, karena Infolahta ibaratkan satu tubuh semua bagiannya harus menciptakan kebersamaan dan keberhasilan kinerjanya. Semuanya harus ada Protapnya, sehingga dari satuan Atas sampai dengan satuan Bawah sistemnya akan sama. Para operator- operator yang ada di satuan- satuan harus ditata ulang, dan bila perlu diadakan penataran ulang. Selanjutnya kegiatan- kegiatan/ kejadian- kejadian sekecil apapun yang merupakan bagian dari tugas kita, harus ditindak lanjuti selesaikan sampai tuntas, karena ada tuntutan KASAD yang harus kita penuhi berkaitan dengan ke Infolahtaan yaitu :Mampu menyajikan data Personil dan Material secara elektronik, Data dalam bentuk rekap dapat disajikan, dan Data elektronik di himpun melalui Data Base (eligible pangkat,Ins-2/ Kasad, PJE, dan lain- lain). Di akhir pengarahannya Bapak Ka Infolahtadam IX/ dayana yang mantan Kopassus tersebut mengatakan, Orgas Infolahtadam sesuai Dspp/ Top kini berjumlah 63 Orang, nantinya akan berubah menjadi 54 Orang sesuai dengan tuntutan reformasi birokrasi dan Organisasi TNI, untuk terwujudnya profesionalisme... Selesai. (iwp/ks.duklahta/2007).